Kisah Keffiyeh

Pada 2006 toko-toko pakaian seperti Le Chateau, TopShop, H&M, dan Urban Outfitters mulai menjual scarf jenis keffiyeh/kufiya. Tak berselang lama, toko-toko itu menarik keffiyeh dari rak-rak pakaiannya, setelah seorang aktivis pro-Israel menganggapnya mendukung terorisme. Walaupun mereka menampik dugaan itu dan menyatakan tak ada urusannya dengan terorisme, tetap saja mengganti nama scarf-nya dari ‘ati-war woven scarf’ menjadi ‘handstooth desert scarf’.

Kejadian serupa dialami Dunkin Donuts. Pasalnya, Rachael Ray, juru bicara perusahaan tersebut mengenakan scarf mirip keffiyeh dalam tayangan iklan televisi. Terjadilah kehebohan dan kontroversi (pro-kontra), terutama setelah dipicu pernyataan Michelle Malkin, komentator Fox News. Dalam blognya dia menulis “The keffiyeh has come to symbolize murderous Palestinian jihad”.

Ada apa dengan keffiyeh? Simak ulasannya yang kami ramu dari berbagai sumber.

Trend Keffiyeh di Barat

Di Barat, keffiyeh menjadi trend mode. Selebritis seperti David Beckham, Kanye West, Colin Ferrell dan Ricky Martin hingga anak-anak muda dan kaum palajar ramai-ramai mengenakannya. Perancang busana, tentu saja ada di garda depan untuk soal mode. Gulliano dan Belenciaga, dua perancang yang menjadi arus utama dalam kreasi keffiyeh di Barat.

Keffiyeh menjadi begitu akrab dalam gaya busana orang-orang Barat. Dikreasi ulang oleh para perancang, ikut mewarnai landasan catwalk, dan menjadi populer di tangan selebriti. “Para perancang selalu tertarik dengan gaya eksotis Timur dan menirunya ke dalam koleksi rancangan mereka”, tulis Safana Zahili dalam artikelnya, “Kaffiyeh Scarves: Fashion or Politics?”

Setelah memasuki Barat, keffiyeh pun berkembang jadi berwarna-warni. Tak hanya hitam-putih seperti yang umum dipakai orang-orang Timur Tengah. Cara mengenakannya dilipat membentuk segitiga, kemudian dililitkan di leher dan mengikatnya di bagian belakang, sehingga membentuk V di bagian depan. Untuk memastikan, coba simak video Kayne West, Can’t Tell Me Nothing.

Di Barat, gaya berbusana mengenakan keffiyeh seperti itu lazim disebut ‘terrorist chic’ dan ‘hate couture’.

Penamaan penuh bias (prasangka) seperti itu  bukan tanpa sebab. Ada penjelasan sejarahnya.

Keffiyeh dan Perjuangan Pembebasan Palestina

Keffiyeh atau kufiya (bahasa Arab) adalah scarf dari bahan katun yang biasa dikenakan kaum laki-laki Arab dan Kurdi kono. Gunanya untuk melindungi kulit muka dari sengatan matahari, serta melindungi mata dan mulut dari debu padang pasir. Keffiyeh dibuat sebagai tanggapan budaya masyarakat di Timur Tengah menghadapi kerasnya alam gurun. Sesederhana itulah pengertian keffiyeh bila dilihat dari kegunaannya.

Kisah keffiyeh menjadi lain tatkala benda itu dijadikan simbol perlawanan bangsa Palestina menghadapi penjajahan Inggris di kawasan Timur Tengah.

Perlawanan rakyat Palestina terhadap Inggris sudah berlangsung sejak 1900-an meskipun belum terorganisasi. Baru pada 1930-an mereka melakukan perlawanan bersenjata yang terorganisasi. Bersamaan dengan itu keffiyeh dijadikan simbol perlawanan rakyat Palestina melawan penjajahan dan orang-orang Yahudi yang menduduki tanah-tanah mereka di bawah perlindungan Inggris.

Mereka yang melakukan perlawanan umumnya adalah kaum petani di pegunungan dan desa-desa kecil yang secara tradisional mengenakan keffiyeh.

Bagi bangsa-bangsa Arab, keffiyeh adalah simbol solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Keffiyeh sebagai simbol perlawanan mengalami popularitas dan menarik perhatian dunia tatkala Leila Khaled dan anggota Popular Front for the Liberation of Palestine—sebuah kelompok Marxis—mengenakan keffiyeh dalam lima aksi pembajakan pesawat internasional. Aksi tersebut sebagai bentuk resistensi terhadap agresi Israel di Tepi Barat dan Gaza.

Eksistensinya kian mendapat pengukuhan tatkala Yasser Arafat mengambil peran penting dalam perjuangan rakyat Palestina. Banyak orang berpendapat Arafat menggenakan keffiyeh dengan cara yang tidak biasa. Satu sisi dilipat di atas kepalanya, dan sisi lain dibiarkan menjuntai menutupi bahunya. Dipercaya bahwa itu untuk merepresentasikan peta sejarah Palestina pra-Israel.

Keffiyeh dan Propaganda Media

Bagi anak-anak muda di Timur Tengah, keffiyeh adalah simbol perlawanan atas ketidakadilan. Mengenakan keffiyeh adalah bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Di Barat hal itu ditanggapi sebaliknya. Mengenakan keffiyeh justru dianggap mendukung terorisme, atau setidaknya bersimpatik terhadap kaum teroris. Munculnya pandangan seperti itu tidak lepas dari propaganda media Barat dalam memberitakan dinamika politk di Timur Tengah dan isu teorisme.

Kita sering melihat teroris yang tertangkap mukanya ditutupi keffiyeh. “Itu adalah pemandangan umum di media-media Amerika Serikat hari ini,” tulis Imaaan Ali di situs MH Learning Solutions. Menurutnya, itu sangat tidak menguntungkan karena mengidentikkan apapun tentang Arab dan Palestina dengan terorisme. Keffiyeh menjadi identik sebagai pakaian teroris.

Penggambaran keffiyeh sebagai pakaian teroris tidak hanya muncul dalam tayangan televisi. Jika Anda berkesempatan memainkan game Counter Strike, Anda akan menemukan profil para teroris lengkap dengan keffiyeh dan senapan AK-47.

Kuatnya propaganda semacam itu bisa kita lihat dalam catatan seorang bloggrer tatkala menonton Kayne West mengenakan keffiyeh di videonya berjudul Can’t Tell Me Nothing.

“Dalam video itu dia berada di gurun pasir… Ketika saya melihat scarf yang dikenakan dilehernya tampak seperti bandana besar. Saya berpikir, di mana saya pernah melihat itu sebelumnya? Saya ingat! Teroris!”

Tidak semua masyarakat di Barat memiliki pandangan seperti itu. Sebagian menyatakan  mode adalah mode, teroris adalah teroris. Dua hal yang berbeda. Mengenakan keffiyeh atau apapun yang berasal dari Timur Tengah tak ada sangkut pautnya dengan dukung-mendukung politik dan ideologi tertentu, apalagi terorisme. Sebagian lagi justru merasa bangga mengenakan keffiyeh karena alasan politik dan solidaritas terhadap rakyat Palestina, bukan terhadap terorisme dan kekerasan.

×

Hai...

Ingin tahu seputar layanan dan produk kami? Klik icon logo di bawah!

×