Fashion’s Future Voices 2016

London, Inggris – 21 November 2016 lalu Business of Fashion (BOF) mengumumkan pemenang Future VOICES, sebuah kompetisi untuk mengidentifikasi 10 orang berbakat di dunia yang memiliki terobosan pemikiran untuk dilibatkan dalam VOICES, pertemuan tahunan BOF bagi para pemikir besar. Acara ini akan berlangsung pada 1-3 Desember di Soho Farmhouse, Oxfordshire.

“Sudah saatnya membuat pertemuan industri fashion yang benar-benar berbeda,” kata Imran Amed, pendiri BOF. VOICES, menurutnya, merupakan pertemuan yang menghimpun sekaligus menyatukan para penggerak dan pembuat terobosan baru di Industri fashion bersama para pemikir besar, wirausahawan, dan inspirator lainnya dalam skala yang lebih luas. Karena itu, peserta pertemuan yang hanya diikuti 200 orang ini bukan saja berasal dari kalangan industri fashion, juga mereka yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kesehatan dan kesejahteraan, makanan, film, musik, politik, filsafat dan filantropi.

Menurut Amed, VOICE lebih dari sekadar konferensi, melainkan sebuah pengalaman (experience). Pertemuan ini akan mengeksplorasi batas-batas baru dan menantang kebijakan-kebijakan konvensional tentang fashion dan bisnis barang mewah.

Sejak dibuka pendaftaran, ada ratusan pelamar dari seluruh dunia yang mengajukan diri untuk meraih kesempatan mengemukakan idenya di panggung VOICE kepada para pemimpin komunitas fashion global. Setiap pelamar diminta menulis 250 kata tentang peluang besar dalam industri fashioni saat ini dan bagaimana mereka akan merebut peluang tersebut, serta video 60 detik untuk menjelaskan mengapa mereka yakin bahwa mereka layak menjadi adalah salah seorang FUTURE Voices fashion. 

Dari ratusan pelamar tersebut dipilih 10 orang yang dinilai paling berbakat oleh tim juri yang terdiri dari Sheena Sauvaire (direktur pemasaran dan komunikasi global Topshop), Kate Phelan (direktur kreatif Topshop dan direktur fashion Vogue Inggris), serta Imran Amed (pendiri dan CEO BOF). Kesepuluh orang inilah yang akan memeroleh penghargaan dalam bentuk program bimbingan, akses ke kegiatan industri fashion, dan kesempatan untuk bekerjasama dengan Topshop dan BOF.

Berikut adalah video kesepuluh pemenang Future VOICES 2016. 

Sekayi Fundafunda, 26 tahun, kebangsaan Zambia, tinggal di Zambia. Minat utamaAfrika.



Marc Close, 26 tahun, kebangsaan Australia, tinggal di Bangkok, Thailand. Minat utama: Teknologi fashion (mass-customisation).



Sara Arnold, 20 tahun, kebangsaan Singapura, tinggal di London, Inggris. Minat utama: Keberlanjutan (sustainability).



Hanzi Shen, 21 tahun, kebangsaan Cina, tinggal di Champaign, Illinois, Amerika Serikat. Minat utama: Teknologi.



Mitali Rakhit, 26 tahun, kebangsaan Amerika Serikat, tinggal di Dubai, Uni Meirat Arab. Minat utama: Body positivity and image.



Nathaniel Palmer, 28 tahun, kebangsaan Amerika Serikat, tinggal di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Minat utama: Psikologi fashion.



Vienna Kim, 22 tahun, kebangsaan Inggris/Korea Selatan, tinggal di St Andrews, Inggris. Minat utama: Ras.



Oana Simon, 23 tahun, kebangsaan Australia, tinggal di Glasgow, Inggris. Minat utama: Kesetaraan jender dalam fashion.



Grant Lacy, 20 tahun, kebangsaan Amerika Serikat, tinggal di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Minat utama: E-commerce/brand experience spaces pharmacieinde.com.



Yarden Horwitz, 28 tahun, kebangsaan Kanada, tinggal di New York, Amerika Serikat. Minat utama: Data.



Foto: Business of Fashion

×

Hai...

Ingin tahu seputar layanan dan produk kami? Klik icon logo di bawah!

×